Apa yang Terjadi Jika Kita Hanya Menghirup Oksigen Murni?

Menghirup oksigen murni mungkin terdengar seperti solusi instan untuk meningkatkan energi atau kesehatan. Namun, jika dilakukan tanpa pengawasan medis atau dalam jangka waktu lama, hal ini justru dapat membahayakan tubuh.

Baca Juga: Jepang Ajak Indonesia Cabut dari AFC, Bikin Blok Sepak Bola Asia Timur?

Dampak Menghirup Oksigen Murni dalam Jangka Panjang

Tubuh kita dirancang untuk bernapas udara yang mengandung sekitar 21% oksigen. Menghirup oksigen murni dalam waktu lama dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperoksia, yaitu kelebihan oksigen dalam tubuh. Kondisi ini dapat merusak jaringan tubuh, terutama paru-paru dan sistem saraf pusat.

Gejala yang Mungkin Muncul:

  • Paru-paru: Iritasi pada saluran napas, batuk, sesak dada, dan dalam kasus berat, edema paru (penumpukan cairan di paru-paru).
  • Sistem Saraf Pusat: Kejang otot, pusing, gangguan penglihatan, dan dalam kasus ekstrem, kejang.
  • Mata: Paparan oksigen murni dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada retina, berisiko menyebabkan kebutaan.

Kapan Terapi Oksigen Diperlukan?

Terapi oksigen murni biasanya diberikan dalam kondisi medis tertentu, seperti:

  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): Untuk membantu pasien bernapas lebih mudah.
  • Keracunan Karbon Monoksida: Untuk menggantikan karbon monoksida dalam darah dengan oksigen.
  • Terapi Hiperbarik: Menggunakan oksigen murni di ruang bertekanan tinggi untuk mengobati luka tertentu atau infeksi.

Dalam kondisi-kondisi tersebut, terapi oksigen dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat untuk menghindari efek samping.

Kesimpulan

Meskipun oksigen esensial bagi kehidupan, menghirup oksigen murni tanpa indikasi medis dapat berisiko bagi kesehatan. Jika Anda mempertimbangkan terapi oksigen, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis profesional untuk memastikan keamanan dan manfaatnya.