Makna Filosofis di Balik Bunga Higanbana

Bunga Higanbana adalah bunga merah menyala yang indah, namun menyimpan makna kelam dalam budaya Jepang. Meski tampil mempesona, bunga ini sering dikaitkan dengan kematian, perpisahan, dan dunia arwah. Dalam bahasa Jepang, “Higanbana” berarti “bunga equinox,” yang merujuk pada masa pergantian musim ketika orang Jepang mengenang arwah leluhur.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2025: Indonesia ke Final

Menurut kepercayaan lama, bunga ini sering tumbuh di sekitar kuburan atau jalur menuju pemakaman. Karena itu, masyarakat Jepang percaya bahwa Higanbana menjadi penanda batas antara dunia manusia dan dunia roh.

Legenda dan Simbolisme Kematian

Dalam legenda Jepang, Higanbana disebut sebagai bunga yang mekar di tepi “Sanzu no Kawa,” sungai yang dipercaya menjadi jalur penyeberangan arwah menuju akhirat. Warna merah darahnya dianggap melambangkan gairah, namun juga duka mendalam atas perpisahan yang abadi.

Selain di Jepang, bunga ini juga dikenal di beberapa negara Asia lain seperti Korea dan China, dengan makna yang serupa. Di Tiongkok, bunga ini disebut “Manjusaka” dan juga dikaitkan dengan kisah cinta tragis antara dua jiwa yang tidak bisa bersatu.

Higanbana dalam Kehidupan Modern

Meskipun dikenal sebagai bunga kematian, keindahan Higanbana tetap dihargai dalam seni dan sastra Jepang. Banyak puisi, lukisan, hingga anime yang menampilkan bunga ini sebagai simbol melankolis antara hidup dan mati.

Beberapa taman di Jepang bahkan mengadakan festival khusus untuk menikmati keindahan Higanbana yang bermekaran pada bulan September. Namun, masyarakat tetap menghormati makna spiritualnya dengan menjaga jarak simbolis dari kesan “bunga kuburan.”

Kesimpulan

Bunga Higanbana bukan sekadar bunga indah berwarna merah menyala, melainkan simbol kuat tentang kefanaan hidup dan kenangan pada mereka yang telah tiada. Di balik keindahannya, tersimpan filosofi mendalam tentang perpisahan, kematian, dan batas antara dunia manusia dengan dunia arwah yang membuatnya begitu khas dalam budaya Jepang.