Arab Saudi kini dikenal tak hanya karena Mekkah dan Madinah, tetapi juga karena pesona Kisah Al Ula, wilayah bersejarah yang dulunya memiliki reputasi menyeramkan. Al Ula, yang terletak di barat laut Arab Saudi, dulu dikenal sebagai kota yang “terkutuk” dalam kisah keagamaan. Kini, kawasan ini justru menjadi destinasi wisata kelas dunia yang menarik perhatian banyak wisatawan dari berbagai negara.

Baca juga Cedera Lagi, Rodri Mundur dari Timnas Spanyol

Dari Kota yang Dianggap Terkutuk

Kisah Al Ula tak lepas dari catatan sejarah dan kisah keagamaan yang berkembang selama ribuan tahun. Dulu, wilayah ini dikenal sebagai tempat tinggal kaum Tsamud—bangsa kuno yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Mereka dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam memahat rumah di gunung batu, namun akhirnya dihancurkan karena kesombongan dan ketidaktaatan kepada Tuhan.

Karena itulah, Al Ula sempat dianggap sebagai tempat terkutuk yang dihindari oleh banyak orang. Selama berabad-abad, daerah ini terbengkalai, hanya menjadi lokasi peninggalan batu dan reruntuhan sejarah yang diselimuti misteri. Namun, pandangan tersebut berubah drastis ketika pemerintah Arab Saudi mulai menggali potensi sejarah dan pariwisata yang tersimpan di wilayah ini.

Transformasi Menuju Destinasi Wisata Dunia

Pemerintah Arab Saudi, melalui proyek Vision 2030, menjadikan Al Ula sebagai bagian penting dari upaya diversifikasi ekonomi di luar minyak. Kawasan ini kini dipromosikan sebagai “permata tersembunyi” yang menyimpan keindahan alam dan nilai sejarah tinggi. Di bawah pengawasan Royal Commission for Al Ula (RCU), berbagai situs kuno direstorasi dan dikembangkan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kini, Al Ula menampilkan paduan antara keindahan alam gurun, warisan arkeologi, serta pengalaman budaya yang unik. Salah satu situs paling terkenal di kawasan ini adalah Hegra atau Madain Saleh, situs peninggalan bangsa Nabatean yang diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2008. Batu-batu besar yang dipahat menyerupai makam megah kini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan peneliti sejarah.

Pusat Kegiatan Budaya dan Seni

Selain wisata sejarah, Kisah Al Ula juga menjadi simbol transformasi budaya Arab Saudi. Di sini sering diadakan berbagai festival seni, konser musik, dan pameran budaya internasional yang menggambarkan semangat keterbukaan Arab Saudi terhadap dunia. Acara seperti Winter at Tantora Festival menghadirkan seniman global dan memperkenalkan kekayaan budaya Timur Tengah dalam suasana modern.

Fasilitas pariwisata di Al Ula juga terus berkembang. Hotel-hotel mewah, jalur trekking, hingga area observasi langit malam dibangun untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Dengan begitu, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan arsitektur kuno, tetapi juga keajaiban alam seperti tebing batu, lembah, dan gurun yang memesona.

Kesimpulan

Perjalanan Kisah Al Ula dari “kota terkutuk” menjadi destinasi wisata utama Arab Saudi menunjukkan bagaimana sejarah dan modernitas bisa berpadu. Dengan pendekatan pelestarian dan pengembangan berkelanjutan, Al Ula kini menjadi simbol kebangkitan budaya dan ekonomi di Timur Tengah.

Melalui transformasi ini, Arab Saudi tidak hanya membuka lembaran baru dalam dunia pariwisata, tetapi juga membuktikan bahwa warisan masa lalu dapat menjadi pondasi masa depan yang gemilang.