Siapa Vlad si Drakula?

Dalam sejarah Eropa, nama Vlad si Drakula identik dengan kekejaman yang tak tertandingi. Ia lahir pada tahun 1431 di Transylvania, sebuah wilayah yang kini termasuk Rumania. Vlad dikenal sebagai penguasa Wallachia, wilayah Rumania Selatan, yang masa pemerintahannya penuh dengan teror dan darah.

Sebutan “Drakula” berasal dari nama ayahnya, Vlad II Dracul, yang merupakan anggota Ordo Naga—sebuah perkumpulan ksatria Kristen yang berjuang melawan ekspansi Kesultanan Ottoman. Dari sinilah Vlad III mendapat julukan “Drakula,” yang berarti “anak naga” atau “anak iblis”.

Baca Juga: 4 Pemain Wakili Persib Lagi di Timnas Indonesia

Metode Hukuman Pancang yang Mengerikan

Hal yang membuat Vlad si Drakula begitu terkenal bukan hanya karena kepemimpinannya, tetapi karena metode hukumannya yang sadis. Ia gemar menggunakan hukuman pancang (impalement), yakni menusukkan tubuh musuh atau orang yang dianggap pengkhianat ke sebuah tiang tajam.

Korban biasanya dibiarkan hidup dalam kondisi menyiksa selama berjam-jam hingga berhari-hari sebelum akhirnya meninggal. Konon, ribuan orang pernah dieksekusi dengan cara ini, menjadikan Vlad salah satu penguasa paling ditakuti pada abad ke-15.

Pertarungan dengan Kesultanan Ottoman

Vlad si Drakula juga dikenal sebagai penguasa yang keras dalam melawan invasi Kesultanan Ottoman. Pada tahun 1462, ia melancarkan serangan kejutan malam terhadap pasukan Sultan Mehmed II. Meskipun pasukannya kalah jumlah, taktik Vlad membuat Ottoman kewalahan.

Namun, dalam perjalanannya, kekuasaan Vlad tidak stabil. Ia beberapa kali kehilangan tahtanya karena perebutan kekuasaan internal, tetapi tetap dikenang sebagai sosok yang kejam dan menimbulkan teror bagi lawan-lawannya.

Citra Sadis yang Membekas dalam Sejarah

Reputasi Vlad si Drakula menyebar ke seluruh Eropa. Para diplomat dan musafir yang datang ke wilayahnya menulis kisah mengerikan tentang ribuan mayat yang dipancangkan di jalanan sebagai peringatan bagi musuh.

Walaupun dianggap pahlawan oleh sebagian rakyatnya karena keberaniannya melawan Ottoman, di mata dunia, Vlad lebih dikenal sebagai tiran berdarah dingin yang tidak segan mengorbankan siapa pun demi kekuasaan.

Inspirasi Tokoh Dracula dalam Sastra

Kekejaman Vlad akhirnya menginspirasi karya sastra terkenal, yakni novel Dracula karya Bram Stoker pada tahun 1897. Meski karakter fiksi Dracula digambarkan sebagai vampir penghisap darah, sosok Vlad si Drakula menjadi fondasi utama bagi penciptaan tokoh tersebut.

Kisah ini kemudian berkembang menjadi bagian dari budaya populer, melahirkan ratusan film, buku, dan karya seni yang menjadikan nama Drakula identik dengan kengerian.

Kesimpulan

Vlad si Drakula adalah penguasa Wallachia yang kejam, terkenal dengan hukuman pancang yang membuatnya dijuluki salah satu tokoh paling sadis dalam sejarah. Meski sebagian rakyatnya menganggapnya pahlawan karena melawan Ottoman, dunia mengenangnya sebagai tiran berdarah dingin. Dari legenda inilah lahir sosok vampir Dracula yang mendunia hingga saat ini.