Awal Kehidupan Mehmed II
Mehmed II Sang Penakluk lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, ibu kota Kesultanan Ottoman saat itu. Sejak kecil, ia dididik dalam bidang agama, seni, bahasa, dan strategi militer. Didikan ketat ini menyiapkannya menjadi pemimpin besar. Mehmed II bahkan sudah memahami bahasa Arab, Persia, Latin, hingga Yunani, sebuah keunggulan intelektual yang jarang dimiliki sultan pada masa itu.
Baca Juga: Sabina Altynbekova Umumkan Klub yang Dibela di Musim 2025-2026
Naik Takhta di Usia Muda
Mehmed II pertama kali naik takhta pada usia 12 tahun setelah ayahnya, Sultan Murad II, turun sementara. Namun, karena dianggap masih terlalu muda, ia sempat dikembalikan ke posisi pangeran sebelum benar-benar menjadi sultan pada 1451 setelah kematian ayahnya. Meski belia, Mehmed II menunjukkan tekad kuat untuk memperluas wilayah Ottoman dan mengukir sejarah besar.
Penaklukan Konstantinopel
Momen paling monumental dari Mehmed II Sang Penakluk adalah jatuhnya Konstantinopel pada 29 Mei 1453. Dengan pasukan sekitar 80.000 orang, senjata berat, dan taktik militer yang cerdas, Mehmed II berhasil menaklukkan ibu kota Kekaisaran Bizantium yang sebelumnya dianggap tidak bisa ditembus.
Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri Kekaisaran Bizantium, tetapi juga menandai lahirnya era baru: Konstantinopel berganti nama menjadi Istanbul dan dijadikan pusat Kesultanan Ottoman. Peristiwa ini juga menjadi titik penting dalam sejarah dunia karena mengubah jalur perdagangan dan hubungan antarperadaban.
Kiprah Setelah Penaklukan
Setelah menaklukkan Konstantinopel, Mehmed II tidak berhenti di situ. Ia memperluas wilayah Ottoman hingga ke Balkan, Anatolia, dan sebagian Italia. Juga membangun infrastruktur pemerintahan yang kuat, termasuk memperhatikan hukum, seni, dan pendidikan.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas, religius, namun juga berpikiran maju. Mehmed II mengizinkan berbagai agama tetap hidup di bawah naungan Ottoman, menjadikan kekaisaran itu sebagai salah satu yang paling kosmopolitan pada masanya.
Warisan Sejarah
Mehmed II Sang Penakluk meninggal pada 3 Mei 1481, namun warisannya tetap hidup. Penaklukan Konstantinopel menjadikan Ottoman sebagai kekuatan superpower yang bertahan berabad-abad. Selain itu, reputasinya sebagai pemimpin yang visioner membuatnya sering dibandingkan dengan tokoh besar dunia lain, seperti Julius Caesar atau Alexander Agung.
Kesimpulan
Mehmed II Sang Penakluk adalah figur penting yang mengubah wajah sejarah dunia. Dari seorang pangeran muda yang diragukan, ia menjelma menjadi sultan besar yang menaklukkan Konstantinopel dan mengantarkan Ottoman ke puncak kejayaan. Hingga kini, namanya dikenang sebagai simbol keberanian, strategi, dan visi seorang pemimpin besar.
